Breaking News

Rabu, 18 Mei 2016

Bisa Jadi Apa Yang Kamu Benci itu Baik Bagimu


وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Sesuai dengan ayat diatas, kita sering kali merasa sedih, benci terhadap sesuatu hal yang kadang dapat membuat kita hingga stress, galau sampai yang paling buruk yaitu bunuh diri. Padahal Allah swt telah menurunkan kepada kita surat al-baqarah ayat 216 seperti yang tertera diatas. Sebagai manusia biasa memang sering terjadi beberapa hal yang buruk atau kita benci tapi hanya Allah swt yang dapat mengetahui itu adalah hal yang terbaik untuk kita. Bisa jadi apa yang kamu benci itu baik bagimu, tapi hanya saja kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, apakah yang selanjutnya terjadi karena hanya Allah swt yang mampu mengetahui perkara yang gaib. Dengan turunnya ayat diatas yang telah diwahyukan oleh Nabi Muhammad saw, terdapat berbagai hikmah dan manfaat yang dapat kita ambil. Ini adalah berbagai manfaat atau hikmah yang terdapat pada surat tersebut :
1. Bahwa tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hamba daripada melakukan perintah Allah swt, walaupun di awalnya terasa berat. Karena seluruh akibatnya adalah kebaikan dan menyenangkan, serta kenikmatan-kenikmatan dan kebahagiaan. Walaupun jiwanya benci, akan tetapi hal itu akan lebih baik dan bermanfaat. Demikian pula, tidak ada yang lebih mencelakakan dia daripada melakukan larangan, walaupun jiwanya cenderung dan condong kepadanya. Karena semua akibatnya adalah penderitaan, kesedihan, kejelekan, dan berbagai musibah.
2. Di antara rahasia ayat ini bahwa ayat ini menghendaki seorang hamba untuk menyerahkan urusan kepada Dzat yang mengetahui akibat segala perkara serta ridha dengan apa yang Ia pilihkan dan takdirkan untuknya, karena dia mengharapkan dari-Nya akibat-akibat yang baik.
3. Bahwa seorang hamba tidak boleh memiliki suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah swt, atau memilih sesuatu yang tidak Allah swt pilih serta memohon-Nya sesuatu yang ia tidak mengetahuinya. Karena barangkali di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara ia tidak mengetahuinya. Sehingga janganlah ia memilih sesuatu mendahului pilihan-Nya. Bahkan semestinya ia memohon kepada-Nya pilihan-Nya yang baik untuk dirinya serta memohon-Nya agar menjadikan dirinya ridha dengan pilihan-Nya. Karena tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya daripada hal ini.
4. Bahwa bila seorang hamba menyerahkan urusan kepada Rabbnya serta ridha dengan apa yang Allah swt pilihkan untuk dirinya, Allah swt pun akan mengirimkan bantuan-Nya kepadanya untuk melakukan apa yang Allah swt pilihkan, berupa kekuatan dan tekad serta kesabaran. Juga, Allah swt akan palingkan darinya segala yang memalingkannya darinya, di mana hal itu menjadi penghalang pilihan hamba tersebut untuk dirinya. Allah swt pun akan memperlihatkan kepadanya akibat-akibat baik pilihan-Nya untuk dirinya, yang ia tidak akan mampu mencapainya walaupun sebagian dari apa yang dia lihat pada pilihannya untuk dirinya.
5. Di antara hikmah ayat ini, bahwa ayat ini membuat lega hamba dari berbagai pikiran yang meletihkan pada berbagai macam pilihan. Juga melegakan kalbunya dari perhitungan-perhitungan dan rencana-rencananya, yang ia terus-menerus naik turun pada tebing-tebingnya. Namun demikian, ia pun tidak mampu keluar atau lepas dari apa yang Allah swt telah takdirkan. Seandainya ia ridha dengan pilihan Allah swt maka takdir akan menghampirinya dalam keadaan ia terpuji dan tersukuri serta terkasihi oleh Allah swt. Bila tidak, maka takdir tetap akan berjalan padanya dalam keadaan ia tercela dan tidak mendapatkan kasih sayang-Nya karena ia bersama pilihannya sendiri. Dan ketika seorang hamba tepat dalam menyerahkan urusan kepada Allah swt dan ridhanya kepada-Nya, ia akan diapit oleh kelembutan-Nya dan kasih sayang-Nya dalam menjalani takdir ini. Sehingga ia berada di antara kelembutan-Nya dan kasih sayang-Nya. Kasih sayang-Nya melindunginya dari apa yang ia khawatirkan, dan kelembutan-Nya membuatnya merasa ringan dalam menjalani takdir-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Published By Abi Template - Support Abi Themes